1. Kompenen
Sistem Peredaran Darah Pada Manusia
A. DARAH
Komponen darah :
1. Plasma
darah
1) Air ± 91 % : pelarut untuk
mengangkut zat-zat lain
2) Ion (Natrium, Kalium, Kalsum, Magnesium, Klorida,
Bikarbonat) : keseimbangan osmotik, penyanggaan pH, dan pengaturan
permeabilitas membran
3) Protein Plasma : albumin (keseimbangan osmotik &
penyangga pH), fibrinogen (penggumpalan), globulin (pertahanan)
4) Zat-zat yang diangkut oleh darah : nutrien (glukosa,
asam amino, dan vitamin), produk buangan metabolisme, gas respirasi (O2
& CO2), dan hormon
2. Seluler
1) Eritrosit (sel darah merah)
ü bentuk
bulat bikonkaf dan tidak berinti
ü mengandung
Hb (hemoglobin) yang berperan dalam pengangkutan O2 dan CO2
ü jumlahnya
4-6 juta sel/mm3 dengan masa hidup 100-120 hari
ü Proses pembentukan eritrosit disebut Eritropoiesis yang
dibantu oleh hormon Eritropoietin.
ü pada
awal perkembangan embrio eritrosit dibentuk di hati, limpa dan kelenjar limfa
(kelenjar getah bening) DAN setelah
lahir eritrosit dibentuk di sumsum tulang merah
ü
eritrosit tua akan dihancurkan di dalam sistem retikuloendotelium, yaitu hati (sel kuffer/sel fagosit hati)
eritrosit tua akan dihancurkan di dalam sistem retikuloendotelium, yaitu hati (sel kuffer/sel fagosit hati)
2) Leukosit (sel darah putih)
ü berbentuk
bulat dan memiliki inti
ü
jumlah 4.800-10.000
sel/mm3
ü terdapat
5 jenis leukosit, yaitu sel granulosit (neutrofil, eosinofil, basofil) dan sel
agranulosit (monosit dan limfosit)
ü leukosit dibentuk di dalam
sumsum tulang dan pada janin dibentuk di
hati
ü
memiliki kemampuan
melakukan diapedesis (keluar dari kapiler menuju jaringan tertentu) dan
fagositosis
Jenis
Sel
|
Ciri-ciri
|
Granul
berisi
|
Jumlah
(sel/mm3)
|
Fungsi
|
Neutrofil
|
inti
berlobus tiga, memiliki granul yang tampak samar
|
enzim
hidrolase, peroksidase
|
3.000-7.000
|
memfagosit
bakteri
|
Eosinofil
|
inti
berlobus dua, memiliki granul, sitoplasmanya berwarna merah
|
hidrolase,
peroksidase
|
100-400
|
Bersifat fagosit, membunuh
cacing parasit, menghancurkan kompleks antigen-antobodi
|
Basofil
|
inti
berlobus satu, memiliki granul yang besar dan berwarna biru
|
histamin,
heparin
|
20-50
|
Bersifat fagosit, melepaskan
zat untuk mecegah alergi, mengandung heparin (zat antikoagulan)
|
Monosit
|
inti
berlobus satu berbentuk tapal kuda atau ginjal,
sitoplasma berwarna biru kelabu
|
-
|
100-700
|
Bersifat fagosit dapat berkembang jadi
makrofage karena dapat melakukan diapedesis
|
Limfosit
|
inti
bulat, sitoplasma berwarna biru pucat,
terdapat dua jenis limfosit (limfosit B dibentuk dan
berkembang di sumsum tulang dan limfosit T dibentuk di sumsum tulang dan
brkembang di Timus)
|
-
|
1.500-3.000
|
Limfosit B pembentukan antibodi dan limfosit T memiliki
berbagai fungsi diantaranya menghancurkan sel yang terserang virus
|
3) Trombosit (keping darah)
ü bentuk
bulat kecil, tidak berinti dan dibentuk di sumsum tulang dari megakariosit
ü jumlah
150.000-400.000 butir/mikroliter
darah dengan masa hidup 5-9 hari
ü berperan
dalam proses pembekuan darah
ü
Jika terjadi luka,
trombosit pecah dan mengeluarkan enzim trombokinase. Selanjutnya trombokinase akan mengubah protrombin
menjadi thrombin dengan bantuan Ca2+
(protrombin dibentuk di hati dengan bantuan Vit. K).
Kemudian trombosit mengubah
fibrinogen menjadi benang-benang fibrin.
B. GOLONGAN DARAH DAN TRANSFUSI
DARAH
1) Sistem ABO (Menurut Karl
Landsteiner)
ü dibedakan
berdasarkan komposisi aglutinogen dan aglutininnya
ü aglutinogen
adalah antigen yang terdapat di membran
eritrosit yang membuat sel peka terhadap penggumpalan
darah (aglutinasi)
ü aglutinin
adalah substansi yang terdapat dalam
plasma yang menyebabkan aglutinasi (misalnya
antibodi)
ü golongan
darah O disebut donor universal karena dapat memberikan darahnya ke semua golongan
darah
ü golongan
darah AB disebut resipien universal karena dapat menerima darah dari semua
golongan darah
Golongan
Darah
|
Eritrosit
|
Plasma
Darah
|
Genotipe
|
||
Aglutinogen
A
|
Aglutinogen
B
|
Aglutinin-a (Anti-A)
|
Aglutinin-b (Anti-B)
|
||
A
|
Ada
|
-
|
-
|
ada
|
IA
IA (homozigot)
atau IA Io (heterozigot)
|
B
|
-
|
ada
|
ada
|
-
|
IB
IB (homozigot) atau IB Io (heterozigot)
|
AB
|
Ada
|
ada
|
-
|
-
|
IA
IB (heterozigot)
|
O
|
-
|
-
|
ada
|
ada
|
Io
Io (homozigot)
|
2) Sistem Rhesus (Rh)
ü nama ini diperoleh dari monyet jenis Rhesus (Macaca rhesus) yang diketahui memiliki faktor ini pada tahun 1940 oleh Karl
Landsteiner
ü dibedakan
berdasarkan ada-tidaknya aglutinogen Rhesus (Rh) atau faktor Rhesus (Antigen-D)
ü Rhesus
positif (Rh+) apabila darah menggumpal jika diberi serum anti-Rh (memiliki Antigen-D)
ü Rhesus
negatif (Rh-) apabila darah tidak menggumpal jika diberi serum
anti-Rh (tidak memiliki Antigen-D)
ü Kira-kira 85 % dari bangsa yang berkulit putih adalah Rh
negatif dan 100 % bangsa afrika berkulit hitam adalah Rh positif
ü kehamilan dengan ketidak
cocokkan rhesus :
a. wanita dengan rhesus negatif yang
mendapat pasangan pria dengan rhesus positif kemungkinan akan mengandung bayi
dengan rhesus positif
b. darah janin yang mengandung
rhesus positif memasuki sirkulasi darah ibu yang memiliki rhesus negatif
c. darah janin yang memasuki
sirkulasi darah ibu tanpa injeksi rhogam akan memicu terciptanya antibodi dalam
tubuh ibu
d.
antibodi menyeberang ke sirkulasi darah janin dan menghancurkan sel darah
merah janin, yang mengakibatkan serangkaian penderitaan bagi janin
ü
pemicu terbentuknya antibodi :
a.
kebocoran darah
janin,
kebocoran darah janin ke dalam
sirkulasi darah ibu terjadi pada hampir 75% persalinan. karena pada saat
persalinan rahim yang berkontraksi akan mengganggu sel pembatas yang tipis
tersebut. selain itu terkadang pada usia kehamilan 28 minggu bisa juga terjadi
kebocoran darah janin ke sirkulasi darah ibu. selain pada persalinan, bisa juga
pada kasus keguguran dan aborsi serta terminasi.
b.
transfusi darah
yang mengandung antigen-d pada penerima yang merupakan orang dengan rhesus
negatif.
b.
pada proses
amniosentesis (pengambilan
cairan disekitar janin dalam rahim untuk memeriksa keadaan janin)
ü penangangan
kehamilan dengan rhesus negatif
a.
bila anda
mengetahui rhesus darah anda adalah negatif, segera cari informasi rumah sakit
dan dokter mana yang bisa menangani kehamilan anda
b.
seorang wanita
dengan rhesus negatif pada pemeriksaan kehamilan pertama akan diperiksa
darahnya untuk memastikan jenis rhesus darah dan melihat apakah telah tercipta
antibodi
c.
bila belum tercipta
antibodi, maka pada usia kehamilan 28 minggu dan dalam 72 jam setelah
persalinan akan diberikan injeksi anti-d (rho) immunoglobulin, atau biasa juga
disebut rhogam
d.
rhogam ini akan
menghancurkan sel darah merah janin yang beredar dalam darah ibu, sebelum sel
darah merah itu memicu pembentukan antibodi yang dapat menyeberang ke dalam
sirkulasi darah janin. dengan demikian sang janin akan terlindung dari serangan
antibodi. tidak seperti antibodi yang
akan bertahan seumur hidup, rhogam akan habis dalam beberapa minggu, karena
itu, ia cukup aman bagi janin.
e.
pada
kehamilan-kehamilan berikutnya, dokter akan terus memantau apakan telah terjadi
kebocoran darah janin ke dalam sirkulasi darah ibu, untuk menghindari telah
terbentuknya antibodi. dan injeksi rhogam terus diulang pada setiap kehamilan
ü penanganan
bayi pada ibu yang telah mempunyai antibody :
a.
bila ibu
menunjukkan kadar antibodi yang sangat tinggi dalam darahnya, maka akan
dilakukan penanganan khusus terhadap janin yang dikandung, yaitu dengan
monitoring secara reguler dengan scanner ultrasonografi. dokter akan memantau
masalah pada pernafasan dan peredaran darah, cairan paru-paru, atau pembesaran
hati, yang merupakan gejala-gejala penderitaan bayi akibat rendahnya sel darah
merah.
b.
tindakan lain yang
biasanya diambil ialah dengan melakukan pengecekan amniosentesis secara berkala
untuk mengecek level anemia dalam darah bayi.
c.
pada kasus
tertentu, kadang diputuskan untuk melakukan persalinan lebih dini, sejauh usia
janin sudah cukup kuat untuk dibesarkan diluar rahim. tindakan ini akan segera
diikuti dengan penggantian darah janin dari donor yang tepat. induksi persalinan juga akan dilakukan pada
ibu yang belum mempunyai antibodi bila kehamilannya telah lewat dari waktu
persalinan yang diperkirakan sebelumnya, untuk mencegah kebocoran yang tak
terduga.
d.
pada kasus yang
lebih gawat, dan janin belum cukup kuat untuk dibesarkan diluar, akan dilakukan
transfusi darah terhadap janin yang masih dalam kandungan. biasanya bila usia
kandungan belum mencapai 30 minggu. proses transfusi ini akan diawasi secara
ketat dengan scanner ultrasonografi dan bisa diulang beberapa kali hingga janin
mencapai ukuran dan usia yang cukup kuat untuk diinduksi.
e.
setelah bayi lahir,
ia akan mendapat beberapa pemerikasaan darah secara teratur untuk memantau
kadar bilirubin dalam darahnya. bila diperlukan akan dilakukan phototerapi
(Pencahayaan khusus untuk mengurai bilirubin menjadi
cairan yang dapat dikeluarkan oleh tubuh). bila kadar bilirubin benar-benar berbahaya akan
dilakukan penggantian darah dengan transfusi.
f.
kadar cairan dalam
paru-paru dan jantungnya juga akan diawasi dengan ketat, demikian juga dengan
kemungkinan anemia
g.
jika terjadi maka
eritrosit bayi akan membengkak dan pecah yang pada akhirnya bayi akan meninggal
sebelum dilahirkan (Eritroblastosis
faetalis)
ü Tabel
kecocokan darah :
Golongan
Darah Resipien
|
Donor
harus
|
|||
AB+
|
Golongan darah
manapun
|
|||
AB-
|
O-
|
A-
|
B-
|
AB-
|
A+
|
O-
|
O+
|
A-
|
A+
|
A-
|
O-
|
A-
|
||
B+
|
O-
|
O+
|
B-
|
B+
|
B-
|
O-
|
B-
|
||
O+
|
O-
|
O+
|
||
O-
|
O-
|
C. JANTUNG
ü
Merupakan alat pemompa
darah yang terletak di pusat rongga dada
ü
Jantung terdiri dari
otot jantung (miokardium), selaput pembungkus
jantung (perikardium) dan selaput yang
membatasi ruangan jantung (endokardium)
ü
Otot jantung
mendapatkan zat makanan dan O2 dari darah melalui arteri koronaria. Peristiwa
penyumbatan arteri koronaria
disebut koronariasis
ü
Jantung terdiri dari 4
ruang, yaitu 2 atrium dan 2 ventrikel
1)
Atrium (serambi)
Merupakan ruangan tempat masuknya darah
dari pembuluh balik (vena). Pada fetus antara atrium kanan dan atrium kiri
terdapat lubang disebut foramen ovale.
2)
Ventrikel
(bilik)
Ventrikel mempunyai otot lebih tebal
dari atrium, dan ventrikel kiri lebih tebal dari pada ventrikel kanan, karena
berfungsi memompakan darah keluar jantung.
ü Diantara
atrium kanan dan ventrikel kanan terdapat katup
trikuspidalis, sedangkan antara atrium kiri dan ventrikel kiri terdapat katup bikuspidalis
ü Saat
ventrikel berkontraksi, darah dari ventrikel kiri yang kaya O2
dipompakan menuju aorta. Sedangkan darah dari ventrikel kanan yang kaya CO2
dipompakan ke paru-paru melalui arteri paru-paru (arteri pulmonalis)
ü Bila
ventrikel mengendur (relaksasi) maka jantung akan menerima darah dari vena cava
superior, dan vena cava inferior yang kaya CO2 masuk ke dalam atrium
kanan. Sedangkan darah dari pembuluh balik paru-paru (vena pulmonalis) yang
kaya O2 masuk ke atrium kiri
ü Pada
jantung yang mengempis (kontraksi) maka tekanan jantung menjadi maksimum
disebut sistole. Keadaan jantung yang relaksasi (mengendur) maksimum,
maka tekanan ruang jantung menjadi minimum disebut diastole.
ü Jantung
manusia berdenyut kira-kira 70 – 80 kali setiap menit, sehingga dalam sehari ±
100.000 kali. Pada bayi yang baru lahir berdenyut ± 130 setiap menit. Umur 20
tahun ± 72 / menit dan 45 tahun ± 75 / menit.
D. PEMBULUH
DARAH
Pembeda
|
Arteri
(pembuluh nadi)
|
Vena
(pembuluh balik)
|
Kapiler
|
Dinding
|
Tebal, elastis
|
Tipis, kurang elastis
|
Sangat tipis
|
Arah aliran darah
|
Meninggalkan jantung
|
Menuju ke jantung
|
Menghubungkan
arteriol dan venula
|
Kandungan darah
|
Kaya
O2 kecuali arteri pulmonalis
|
Kaya
CO2 kecuali vena pulmonalis
|
Gas O2 dan CO2, nutrien dan hormon
|
Tekanan
|
Jika
terpotong darah memancar
|
Jika
terpotong, darah hanya menetes
|
Sangat lemah
|
Letak
|
Agak ke dalam
|
Di permukaan tubuh
|
Melekat dengan
jaringan tubuh
|
Katup
|
Hanya
satu dipangkal aorta dan yang lainnya tidak berkatup
|
Banyak
terdapat di sepanjang vena
|
Tidak berkatup
|
2. Peredaran
Darah
Sistem peredaran darah
mendistribusikan darah ke seluruh tubuh melalui sistem peredaran darah
(sirkulasi darah). Sirkulasi darah terbagi menjadi 2 bagian yaitu :
1)
Sirkulasi sistemik
(sistem peredaran darah besar)
ü Sirkulasi
darah dari jantung (ventrikel kiri) ke seluruh tubuh (kecuali paru-paru)
ü Darah
dari ventrikel kiri dipompakan ke seluruh tubuh melalui aorta
ü Kemudian
aorta bercabang-cabang menjadi arteri-arteri yang lebih kecil yang tersebar ke
seluruh tubuh
ü Selanjutnya
darah dikembalikan ke jantung (atrium kanan) melalui vena cava
ü Jadi
: jantung (ventrikel kiri) → seluruh jaringan tubuh → jantung (atrium kanan)
2)
Sirkulasi pulmonal (
sistem peredaran kecil)
ü Sirkulasi
darah antara jantung dan paru-paru
ü Darah
dari jantung (ventrikel kanan) dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis
ü Darah
ini banyak mengandung karbondioksida sebagai sisa metabolisme untuk dibuang
melalui paru-paru ke atmosfer
ü Selanjutnya
darah akan teroksigenasi pada kapiler paru dan kembali ke jantung (atrium kiri)
melalui vena pulmonalis
ü Jadi
: jantung (ventrikel kanan) → paru-paru → jantung (atrium kiri)
3. Sistem
Limfatik (pembuluh
getah bening)
Sistem lifatik mempunyai tiga
fungsi, yaitu sebagai berikut :
1.
Mengalirkan cairan
interstitial yang berlebih dari ruang antar sel
2.
Mentranspor lemak
dan vitamin yang larut dalam lemak (Vit. A, D, E dan K) dari makanan
3.
Memfasilitasi
reaksi imun oleh limfosit
Ada dua kelenjar tempat masuknya limfe (
getah bening ) dari jaringan :
1)
Pembuluh limfatik dada kanan (ductus
limfaticus dekster).
Menerima aliran limpha dari daerah
kepala, leher, dada, paru-paru, jantung, lengan kanan yang bermuara di vena di bawah selangka
kanan.
2)
Pembuluh limfatik dada kiri (ductus
thoracikus sinister)
Menerima aliran limpha dari bagian lain
dan bermuara
di pembuluh balik di bawah selangka kiri. Pembuluh ini merupakan tempat
bermuaranya pembuluh-pembuluh kil atau pembuluh lemak, yaitu pembuluh yang
mengumpulkan asam lemak, yang diserap oleh usus.
Jaringan dan
Organ Limfatik
A)
Sumsum tulang merah
→ tempat pembentukan limfosit
B)
Kelenjar timus →
terletak di atas tulang dada yang berperan dalam memproduksi hormon tymosin
untuk pematangan limfosit T
C)
Nodus limfe →
berbentuk seperti kacang yang mengandung limfosit B dan limfosit T
D)
Limpa → jaringan
limfatik terbesar terletak diantara perut dan diafragma yang mengandung
limfosit dan makrofage
E)
Nodulus limfatikus →
terdapat di sepanjang jaringan ikat biasanya berupa tonsil (di tenggorokan) dan
folikel limfatik (pada dinding usus halus)
Perbedaan
peredaran limpha dengan peredaran darah, yaitu :
Pembeda
|
Peredaran
darah
|
Peredaran limfe
|
Yang dialir kan
|
Darah, berwarna merah
|
Getah bening, berwarna kuning keputihan
|
Tenaga pendorong
|
Kontraksi otot
jantung
|
Kontraksi otot rangka
|
Zat yang di angkut
|
O2, CO2,
protein, gula
|
Lemak (asam lemak +
gliserin) dan Vit. A, D, E, K
|
Pembuluhnya
|
Arteri dan vena
|
Pembuluh getah bening
(duktus toraksikus dan duktus limfatikus dekster)
|
4. Kelainan-Kelainan Pada
Sistem Peredaran Darah
Kelainan
|
Penyebab
|
Hemofili
|
Penyakit keturunan, yaitu darah yang keluar dari
pembuluh darah sulit membeku, karena tidak memiliki aktivator protrombin
|
Leukemia
|
Atau kanker darah, yaitu perkembangan sel darah putih yang abnormal. Akibatnya dapat menyerang
sel darah merah dan trombosit
|
Anemia
|
Atau penyakit
kekurangan darah. Penyebabnya karena kekurangan Hb di dalam eritrosit, zat
besi atau vitamin B12. Bisa juga akibat malaria dan luka
yang mengeluarkan banyak darah
|
Arteriosklerosis
|
Penyakit yang disebabakan pengerasan pada arteri. Pengerasan tersebut akibat
timbunan lemak khususnya kolesterol dan endapan zat kapur
|
Atherosklerosis
|
penyempitan pembuluh darah oleh endapan lemak
|
Varises
|
Akibat pembuluh vena mengalami pelebaran. Umumnya
terjadi pada betis, jika terjadi pelebaran vena dekat anus disebut ambeien atau wasir
|
Embolus
|
Faktor pembeku
(trombosit) mengalami kelainan, sehingga terjadi koagulasi fibrin
dalam pembuluh darah (trombus). Trombus yang bergerak disebut embolus,
mengakibatkan transfortasi darah
terhambat.
|
5. Teknologi Untuk
Mengatasi Kelainan
Teknologi
|
Fungsi
|
Transplantasi
Jantung
|
Menggantikan
jantung yang sudah rusak dengan jantung donor yang cocok
|
Ekokardiografi
|
Untuk
mengetahui gambaran dalam jantung dengan menggunakan cahaya ultrasonik yang
dapat membentuk bayangan yang kemudian dapat dilihat di layar monitor
|
Angioplasti
|
Proses
pembukaan aliran darah dengan balon pada pembuluh darah yang tersumbat
|
Operasi
By Pass
|
Penggantian
pembuluh darah yang tersumbat dengan pembuluh darah dari bagian tubuh lain
|
6. Sistem Peredaran darah Hewan
1) Porifera
Belum memiliki sistem sirkulasi khusus,
tubuhnya terdiri atas dua lapisan sel, lapisan dalam terdiri atas sel-sel yang
disebut koanosit. Koanosit berfungsi menangkap makanan secara fagosit
yang selanjutnya disebarkan keseluruh tubuh oleh amoebosit.
2) Hydra
Pada dinding sebelah dalam dari tubuh
Hydra berfungsi sebagai pencerna dan juga berfungsi sebagai sirkulasi.
3) Platyhelminthes
Sel mesenkim berrfungsi membantu
distribusi makanan yang telah dicernakan. Makanan yang tidak dicerna
dikeluarkan melalui mulut, misal pada Planaria.
4) Annelida
Memiliki sistem peredaran darah
tertutup, yang terdiri dari pembuluh darah dorsal, pembuluh darah ventral dan
lima pasang lengkung aorta yang berfungsi sebagai jantung, misal pada cacing
tanah (Pheretima).
Arah aliran darah :
ü Lengkung
aorta → pembuluh ventral → kapiler (seluruh jaringa tubuh) → pembuluh dorsal → lengkung aorta (pembuluh jantung)
ü Oksigen
diabsorbsi melalui kulit dan dibawa pembuluh kapiler menuju ke pembuluh dorsal.
Pertukaran darah terjadi pada kapiler. Darah cacing tanah mengandung
haemoglobin yang terlarut dalam cairan darahnya.
5) Mollusca
Memiliki sistem peredaran darah
tertutup. Jantung pada hewan ini sudah terdapat atrium (serambi) dan ventrikel
(bilik) serta terdapat pembuluh darah vena dan arteri, misal pada keong (Pila
globosa).
6) Arthropoda
ü Memiliki
sistem peredaran darah terbuka
ü Tidak
ada perbedaan antara cairan interestial dan cairan tubuh (hemolimfa)
ü Ketika
jantung berkontraksi , jantung akan memompakan hemolimfa keluar melalui
pembuluh dan kemudian masuk ke dalam sinus
ü Ketika
jantung berelaksasi, jantung akan menyedot hemolimfa masuk ke dalam sistem
sirkulasi melalui pori-pori yang disebut ostia
7) Cacing Tanah
ü Mempunyai
sistem peredaran darah tertutup
ü Mempunyai
hemoglobin yang larut di dalam plasma darah bukan pada eritrositnya
ü Jantung
pada cacing tanah berupa lima pasang lengkung aorta yang mendesak darah masuk
ke kapiler
ü Pembuluh
dorsal berfungsi memompa darah maju ke depan oleh gerak peristaltik
ü Jantung
tambahan berfungsi untuk mendorong darah kearah ventral
8) Pisces
ü Mempunyai
sistem peredaran darah tertutup
ü Jantungnya
terdiri atas 2 ruang (1 atrium dan 1
ventrikel)
ü Darah
dari seluruh tubuh mengalir ke sinus venosus kemudian masuk ke atrium
ü Dari
atrium darah masuk ke ventrikel menuju konus arteriosus
ü Dari
konus arteriosus darah mengalir ke aortaventralis menuju insang
ü Pada
insang terjadi pertukaran CO2 dan O2
ü Darah
yang kaya O2 mengalir
keseluruh tubuh
ü Melalui
vena cava, darah kembali ke sinus venosus, dan seterusnya
9) Amphibia
ü Mempunyai
sistem peredaran darah tertutup
ü Jantung
memiliki 3 ruangan (2 atrium dan 1 ventrikel)
ü Darah
dari dari seluruh tubuh masuk ke sinus venosus melalui vena menuju atrium kanan
ü Dari
atrium kanan darah masuk ke ventrikel
ü Dari
ventrikel darah dipompakan menuju paru-paru melalui arteri pulmonalis (terjadi
pertukaran gas)
ü Darah
yang kaya O2 dialirkan ke atrium kiri melalui vena pulmonalis
ü Selanjutnya
darah masuk ke ventrikel
ü Dari
ventrikel darah dipompakan keseluruh tubuh melalui aorta
10) Reftilia
ü Mempunyai
sistem peredaran darah tertutup
ü Jantung
memiliki 4 ruangan (2 atrium dan 2 ventrikel)
ü Darah
yang kaya O2 dan darah yang kaya CO2 masih bersatu, namun
jumlahnya sedikit dari pada darah yang bercampur pada amphibian
ü Pada
reftilia antara ventrikel kiri dan ventrikel kanan terdapat sekat yang belum
sempurna, kecuali pada buaya. Pada buaya disekat tersebut terdapat lubang yang
disebut foramen pannizae
ü Peredaran
darahnya sama seperti mamalia
11) Aves
ü Mempunyai
sistem peredaran darah tertutup
ü Jantung
memiliki 4 ruangan (2 atrium dan 2 ventrikel) dan sekat sudah sempurna
ü Umumnya
sama dengan sistem peredaran darah manusia darah yang kaya O2 dan
darah yang kaya CO2 tidak bercampur
Tidak ada komentar:
Posting Komentar