Demam Naik Turun Bisa Jadi Tanda 3 Penyakit Ini
Demam biasanya merupakan tanda bahwa kita terserang infeksi atau penyakit. Dan apabila mengalami demam naik turun, bisa jadi itu karena kita sedang mengidap tifus, malaria, atau demam berdarah.
Kebanyakan bakteri dan virus penyebab infeksi pada manusia berkembang dengan baik jika suhu tubuh kita berada di titik di 37,1° Celcius. Ketika kita demam dan suhu tubuh meningkat, itu berarti tubuh kita sedang mempertahankan diri dan berperang melawan virus dan bakteri penyebab infeksi tersebut. Anak kecil bisa dikatakan sedang demam jika suhu tubuhnya di atas 37,2° Celcius saat diukur di ketiak, sedangkan orang dewasa di atas 38° Celcius.
Demam umumnya akan reda dan hilang dalam beberapa hari. Baik dengan bantuan obat penurun demam yang dijual bebas, obat dari dokter, atau tidak mengonsumsi obat sama sekali. Namun, jika kita mengalami demam naik turun, contohnya hari ini kita demam, besok reda, dan lusa demamnya muncul kembali, ada kemungkinan kita terserang tiga jenis penyakit di bawah ini.
Tifus
Tifus merupakan penyakit demam parah yang mendadak dan seringkali tidak diketahui penyebabnya. Infeksi ini disebabkan oleh bakteri Salmonella yang tertelan oleh penderita. Wabah tifus sangat mudah menular dan paling banyak ditemukan di wilayah dengan sanitasi buruk, dan akses air bersih yang terbatas.
Biasanya, kita mulai merasa tidak enak badan 7-14 hari setelah terinfeksi bakteri, disertai dengan nyeri perut, diare atau sulit buang air besar,dan demam tinggi hingga 39-40° Celcius. Pola demamnya pun naik turun, di pagi hari suhu tubuh kita bisa turun, tapi setelah itu bisa kembali naik selama sepanjang hari.
Jika tifus tidak ditangani segera, gejala dapat bertambah parah dalam beberapa minggu dan berisiko menyebabkan komplikasi yang fatal.
Demam Berdarah
Demam berdarah ditularkan oleh gigitan nyamuk Aedes yang terinfeksi virus dengue. Penyakit yang biasanya mewabah di musim hujan ini memiliki gejala awal seperti tubuh menggigil, muncul bintik-bintik kemerahan di kulit, dan wajah memerah yang bisa berlangsung selama 2-3 hari. Gejala khas lain yang muncul pada demam berdarah adalah demam naik turun yang memiliki pola seperti pelana kuda. Puncak dari demam ini bisa sangat tinggi yang mencapai 40° Celcius atau lebih.
Tanda-tanda terserang demam berdarah yang lainnya adalah sakit kepala parah, belakang mata terasa sakit, nyeri otot dan sendi, kelelahan, mual, muntah, kehilangan nafsu makan, dan perdarahan ringan. Berbagai gejala tersebut biasanya mulai muncul 4-6 hari setelah kita terinfeksi dan berlangsung hingga 10 hari.
Malaria
Penyakit yang biasanya ditemukan di negara beriklim tropis dan subtropis ini ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles yang terinfeksi. Gejala malaria biasanya membutuhkan waktu 7-18 hari antara terinfeksi dan munculnya gejala (masa inkubasi), tapi ada juga yang gejalanya baru keluar satu tahun kemudian.
Gejala awal penyakit malaria mirip seperti gejala flu, misalnya tubuh demam dengan suhu tinggi, sakit kepala, tubuh berkeringat, panas dingin, muntah dan terkadang disertai nyeri otot, diare, serta badan terasa tidak enak. Berbagai gejala tersebut terkadang sulit dideteksi sebagai malaria karena terlihat ringan.
Sekedar informasi, demam karena malaria terjadi dalam siklus 24-72 jam tergantung pada jenis parasit yang menginfeksi. Selama siklus ini, awalnya kita merasa kedinginan dan menggigil. Setelah itu,akan muncul demam yang disertai kelelahan dan banjir keringat. Gejala tersebut biasanya berlangsung antara 6-12 jam dan kemudian demam turun kembali.
Jika ada teman, keluarga, atau diri kamu sendiri yang mengalami demam naik turun, segera ambil seribu langkah ke dokter atau unit gawat darurat terdekat untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan perawatan secepatnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar